Pemadaman Listrik Naikkan Ongkos Produksi Perancang

Posted by Diposting oleh alvian On 5:32:00 PM

Sofie di ajang Fashion Exploration 2009 (Foto: Tuty Ocktaviany/Okezone)
DAMPAK pemadaman listrik seputar Kota Jakarta dirasakan peserta Jakarta Fashion Week 2009/2010. Meski ongkos produksi naik, perancang tak berani menaikkan harga mengingat turunnya daya beli konsumen.

Sofie mengaku masih mempunyai target enam busana yang belum dibuat. Pikirnya, mana mungkin menyelesaikan satu busana dengan sisa waktu yang ada. Namun menyesali keadaan tentu tak menghasilkan apapun.

Pemilik brand anak-anak 1.2.b. ini segera ambil siasat pintar. Sofie rajin memantau jadwal pemadaman di televisi. Kalau jadwal pemadaman pagi hari, pekerjaan jahit-menjahit dikerjakan malam hari, begitupun sebaliknya.

"Saya dirugikan. Ongkos produksi naik karena pekerjaan yang didapat jadi kurang efektif. Saya kan harus tetap membayar gaji karyawan. Enggak mungkin saya potong," katanya kepada okezone saat konferensi pers Jakarta Fashion Week 2009/2010 di Pendopo Kemang, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.

Lantas, apakah pemadaman ini berdampak pada harga jual? Anggota Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) ini mengatakan, tak akan menaikkan harga mengingat daya beli buyer yang menurun.

"Konsumen sangat dimanjakan oleh acara-acara diskon, kayak midnight sale. Kalau saya tetap menaikkan harga, ya saya pasti ditinggalkan. Buat saya yang penting cukup buat gaji pegawai," lanjutnya yang berencana menampilkan 12 busana di perhelatan akbar nanti.

Lain lagi cerita Merry Pramono. Kalau daerah rumahnya kebagian jadwal pemadaman, perancang yang baru saja mengikuti "Malaysia International Fashion Week" 2009 ini "melarikan" bahan pekerjaan ke butiknya di daerah Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Begitupun sebaliknya.

"Udah kayak boyongan. Pindah sana, pindah sini," ceritanya ditemui di tempat yang sama sambil terkekeh.

Meski molor dari target tenggat waktu, toh, mereka menyatakan siap memamerkan hasil rancangannya.