Tiga tentara NATO tewas akibat ledakan bom di Afghanistan barat, sehari setelah enam tentara koalisi tewas dalam berbagai serangan.
Pasukan internasional di Afghanistan (ISAF) mengatakan tiga tentara tersebut tewas ketika mencoba menyingkirkan bahan peledak rakitan.
ISAF belum mengeluarkan keterangan rinci mengenai identitas dan kewarganegaraan tentara yang tewas.
Pasukan koalisi yang beroperasi di Afghanistan barat berasal dari Amerika Serikat, Spanyol, Italia, dan Lithuania.
Selama bulan ini, sedikitnya 30 tentara NATO tewas di Afghanistan.
Rabu kemarin (13/10) enam tentara tewas dalam serangan di bagian selatan dan utara Afghanistan.
Pertemuan Brussels
ISAF mengatakan lima orang tewas dalam beberapa ledakan terpisah di Afghanistan selatan sedangkan serangan kelompok perlawanan di bagian timur menewaskan satu orang tentara koalisi.
Lebih dari 2.000 pasukan internasional tewas di Afghanistan sejak konflik terjadi tahun 2001.
Tewasnya tiga tentara pada hari Kamis membuat korban tewas di pihak pasukan koalisi menjadi 584 orang sejauh ini, lebih banyak dibandingkan dengan jumlah tentara tewas pada 2009, yang mencapai 521 orang.
Alat peledak jenis IED merupakan senjata pilihan Taliban dan kelompok perlawanan lain untuk menyerang sekitar 152.000 pasukan asing di Afghanistan pimpinan AS dan NATO.
Sementara itu, menteri pertahanan dan luar negeri NATO bertemu di Brussels hari ini ketika pertempuran di Afghanistan makin intensif sementara negara-negara anggota menghadapi pemotongan anggaran di dalam negeri.
Para wartawan mengatakan pertemuan ini akan menelurkan visi strategis NATO dalam sepuluh tahun mendatang.
0 komentar